Jilid adalah penyatuan beberapa berkas di kertas menjadi satu sehingga berbentuk buku. Isinya bisa beragam jenis dokumen yang diarsipkan atau tulisan yang saling berkesinambungan layaknya hasil penelitian. Bagi pelajar atau karyawan, jilid sudah menjadi hal yang biasa, mengingat banyak tugas yang memang harus dijilid agar lebih rapi saat dipresentasikan. Tapi, tahukah kamu bahwa jilid memiliki beberapa jenis sesuai dengan selera dan kebutuhan? Jika belum, maka saatnya sekarang kamu harus tahu jenis-jenis jilid yang sering digunakan agar kamu tidak salah dalam memilih penjilidan.
Berdasarkan Cover, Jilid Soft Cover atau Hard Cover?
Jenis yang pertama dapat dibedakan berdasarkan cover atau penutup buku. Secara umum kamu akan sering menemukan istilah jilid jenis soft cover dan jilid hardcover. Apa sih bedanya? Jilid soft cover adalah penjilidan yang finishing-nya menggunakan sampul atau penutup kertas yang sedikit lebih tebal daripada kertas di bagian isinya. Kamu dapat menemukan soft cover di buku-buku yang dijual di pasaran, bahkan mungkin kamu sendiri sering menjilid berkas menggunakan soft cover. Agar lebih bagus, biasanya soft cover akan dilaminasi sehingga terlihat lebih elegan, mengkilap, dan menarik.
Berbeda dengan jilid jenis soft cover yang menggunakan lapisan penutup lentur, jilid hard cover justru sebaliknya, yaitu menggunakan cover yang lebih kaku. Tekstur kaku didapatkan dari bahan kardus khusus yang dibalut dengan kertas cover. Kamu akan mendapatkan kesan cover jenis ini lebih tebal dan berat daripada softcover. Jilid hard cover cenderung lebih banyak digunakan untuk menjilid laporan penelitian, kliping, arsip, dan lain sebagainya. Kelebihannya tentu saja bahannya lebih kuat, meskipun membuat keseluruhan berkas terasa lebih berat.
Jenis Jilid Berdasarkan Perekatnya
Setidaknya ada 4 jenis jilid berdasarkan perekatnya yang bisa ditemukan di banyak penjual jasa penjilidan. Berikut ini berbagai informasinya dan disimak baik-baik ya.
1. Jilid Kawat
Jilid jenis ini adalah yang paling sederhana. Sebenarnya kata “kawat” mengacu pada staples yang dijadikan perekat untuk membentuk berkas menjadi sebuah buku. Caranya, beberapa lembar kertas yang sudah siap dijilid dilipat menjadi dua bagian, lalu ditambahkan kertas cover. Setelah itu staples tepat di bagian tengahnya agar kuat. Sangat sederhana!
2. Jilid Spiral
Spiral yang digunakan pada jilid ini bisa terbuat dari kawat atau plastik. Jika pada jilid kawat kertas perlu dilipat, untuk jilid spiral ini kertas tidak perlu dilipat. Pertama, tumpuk kertas terlebih dahulu. Kemudian lubangi bagian depan hingga menembus kebelakang. Selanjutnya pasang spiral sampai semua lubang tertutupi dan tumpukan kertas menjadi sebuah buku. Jilid spiral membuat berkas hasil jilidan menjadi terkesan lebih eksklusif.
3. Jilid Lem Panas
Jilid yang satu ini dikenal juga dengan istilah perfect binding, intinya, untuk menyatukan tumpukan kertas menjadi sebuah buku, digunakan lem panas untuk merekatkannya. Mula-mula kertas ditumpuk jadi satu, kemudian di sisi tumpuan cover diberi lem dan ditutup dengan kertas sampul. Tekan biar kerekatannya lebih kuat dan biarkan sampai mengering.
4. Jilid Baut
Kalau kamu pernah membaca katalog produk atau buku menu, pasti tahu bagaimana jilid baut ini bekerja. Kertas yang sudah disusun akan dilubangi dari depan hingga belakang. Untuk menyatukannya dipasang baut sampai kuat agar hasil jilidan tidak mudah lepas. Jilid jenis ini akan lebih pas kalau menggunakan hard cover yang notabene berbahan lebih tebal daripada jilid soft cover jenis lainnya.
Jasa Jilid Murah Jakarta
Untuk Anda yang berkeinganan jilid buku murah di Jakarta, silahkan kunjungi website http://warujayaprinting.com/. Situs tersebut merupakan Jasa Print Digital, Jilid, Fotocopy, Cetak Buku, Print Warna dan Percetakan. Waru Jaya Printing akan memberikan harga terbaik untuk Anda yang ingin memakai jasanya.
Kontak:
Jalan Waru, No.26B, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung
Kota Jakarta Timur
Email: warujayaprinting@gmail.com
Hp: +62 812 1867 3956